Kabar LDK

Artikel LDK

Catatan eLDeKa

Catatan Murobbi

Katagori Pilihan

galeri LDK

» » Sepotong Senyuman Termahal



Jika membaca judul di atas, apakah pikiran anda menuju pada senyuman khas para model papan atas? Jika ya dan jawaban tersebut anda gunakan untuk menerka siapa pemilik senyuman tersebut, berarti terkaan anda salah. Seyuman tersebut bukan milik para model, artis atau siapapun yang memiliki senyuman sekelas dengan senyuman Monalisa serta Lady Diana. Senyuman tersebut pernah dimiliki banyak orang. Kita pun kemungkinan besar pernah menjadi pemilik senyuman tersebut. Anda tidak percaya? Tulisan ini akan menghapus ketidakpercayaan anda dengan segera tanpa rekayasa.

Kasih ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi
Tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia

Lirik lagu di atas begitu familiar di telinga kita. Lirik lagu tersebut tercipta bukan semata-mata untuk hiburan semata. Melainkan dibuat atas dasar kekaguman dan rasa terima kasih kepada para ibu yang begitu luar biasa. Kesabaran, keteduhan dan senyuman lembut serta kasih sayang milik para ibu sangatlah luar biasa. Tapi sayang, terkaan anda salah lagi jika anda menerka pemilik senyuman termahal adalah milik para ibu. Karena sesungguhnya senyuman para ibu nyaris tidak pernah benar-benar “dibeli” oleh anak-anaknya. Senyuman para ibu tersebut seringkali tidak sepenuhnya “dibeli” melalui usaha tulus dan kerja keras anak-anaknya. Sehingga muncullah perkataan dalam bahasa Sunda yang berbunyi “Harta kolot harta anak, harta anak lain harta kolot”. Perkataan tersebut bermakna bahwa orang tua mempertartuhkan segala apa yang dimiliki untuk anak-anaknya, tetapi mereka tidak ingin mengusik apa yang dimiliki anak-anaknya. Kalau begitu, siapa pemilik sepotong senyuman termahal sesungguhnya?  
Para bayi-lah yang menjadi pemilik senyuman termahal. Senyuman-senyuman mereka “dibeli” dengan harga kasih sayang yang besar, harga yang sulit ditentukan karena tak ternilai harganya. Senyuman-senyuman itu juga dibeli dengan pengorbanan yang besar, jam-jam tidur yang banyak berkurang dan segala macam usaha lainnya yang benar-benar diberikan secara tulus oleh para ibu yang penuh cinta. Kita bayangkan saja, jika kasih sayang dan segala hal yang diberikan para ibu kepada buah hatinya memiliki harga yang tetap dan diuangkan, harus berapa banyakkah uang yang dikeluarkan untuk membelinya? Apalagi jika ada ibu yang meminta bayaran kontan. Sedangkan jumlah yang diberikan oleh para ibu sangatlah banyak. Tapi, bersyukurlah. Semua hal tersebut terbayar lunas hanya dengan sepotong senyuman dari buah hati yang mungil, bayi yang polos dan belum bisa banyak berbuat. Secara ajaib sepotong senyuman tersebut menyulap lelah menjadi kebahagiaan. Secara otomatis pula, seluruh kerja keras para ibu terbayar lunas dengan senyuman yang mereka idam-idamkan. Maka, melalui tulisan ini saya mengajak sahabat-sahabat semua untuk terus berbakti kepada orang tua kita semua, terutama kepada ibu yang berani “membeli” sepotong senyuman kita dengan perjuangan, kasih sayang dan segala hal tentangnya yang tak ternilai harganya. Wallohu a’lam bishshowab.

Identitas Penulis :

ANNISA NUR AZIZAH
MAHASISWI PRODI BAHASA INGGRIS
FKIP – UNIVERSITAS GALUH
ukhtiannisanurazizah@yahoo.com

Unknown

We are.., This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply

Select Menu