Oleh: Naylis El Farihah
Dengan note ini, diri ini sekaligus memohon maaf karena telah telat sekali memenuhi ‘janji’ kepada seorang sahabat untuk menceritakan pengalaman mengunjungi pulau terbesar ketiga di dunia ini. Ya... pulau ini berada dalam wilayah negara tercinta kita Indonesia. Pulau Borneo dengan segala pesona keindahan alamnya yang sayang sekali jika dilewatkan begitu saja oleh para pelancongnya.
Ramadhan tiga tahun yang lalu, aku diberi kesempatan oleh Allah untuk mengunjungi pulau kalimantan ini, tepatnya ke Kalimantan Timur dan memang propinsi ini dilewati oleh sungai terpanjang ke dua di Indonesia, yang tak lain adalah sungai Mahakam.
Sesungguhnya memang sulit menggambarkan pesona keindahan sungai mahakam apalagi diriku ini hanyalah seorang mahasiswi biasa yang belum mahir merangkai kata menjadi ungkapan kalimat penuh sastra yang indah untuk dinikmati para pecinta sastra tentunya. Namun tak ada salahnya untuk mencobanya disini, bukankah jika kita tidak mencobanya sama sekali adalah bukti bahwa kita seorang pecundang??
Sungai Mahakam.... Pertama kali aq mengunjunginya di suatu sore entah tanggal berapa, aq lupa yang jelas saat itu bulan ramadhan 1430 H atau bulan september 2009 M. Sore itu kami (aku, kakakku dan akak iparku) memang dalam perjalanan dari Balikpapan menuju kediaman mereka di Samarinda Seberang. Perjalanan yang cukup melelahkan rasanya terbayar ketika melihat keindahan sungai mahakam di sore hari, memang ketika itu lampu-lampu di sepangang jembatan belum menyala jadi sepertinya aku belum puas untuk menikmatinya. Oh ya yang tak kalah menariknya, di dekat Sungai Mahakam berdiri sebuah masjid nan megah bernama Masjid Islamic Center Samarinda dan memang baru ku tahu bahwa masjid tersebut adalah masjid termegah dan terbesar kedua di Asia Tenggara... ya walaupun sampai saat ini aku belum menapakkan kakiku di masjid itu, namun aku yakin, suatu saat kesempatan itu akan datang kembali,,,, heheh
***
Malam itu, selepas shalat tarawih, A Vidy (sang kakak ipar) mengajakku dan kakak ku jalan-jalan ke Samarinda sembari membeli beberapa perabotan rumah tangga untuk mengisi rumah barunya . Sontak aq senang sekali, karena memang aku lebih suka menikmati keindahan kota dimalam hari karena beberapa alasan, yang pertama tidak panas karena terhindar dari sengatan matahari siang dan yang kedua suasana kota terasa lebih indah di malam hari dengan segala kemilau pencahayaan dari setiap bangunannya,
Sungai Mahakam pun seperti itu tampak lebih indah jika kita mengunjunginya di malam hari, balutan gemerlap lampu kota juga lampu di sepanjang jembatan menjadikan sungai ini semakin mempesona siapapun yang memandangnya.
Pantulan cahaya lampu di sepanjang jembatan terbias di permukaan sungai sehingga sungai tampak seperti cermin yang berkilau. Jembatan ini juga menjadi salah satu kebanggan warga Samarinda karena memang jembatan dan sungainya begitu indah dan mempesona. Juga konon katanya jika kita meminum air sungai Mahakam maka kita akan berkesempatan kembali mengunjungi sungai nan indah ini. Hmn.... mungkin itu hanya mitos, jadi aku pun tak melakukannya, tapi jika Allah kembali mengijinkanku, maka Insya Allah aku pun akan kembali mengunjungi sungai sejuta pesona ini.
Namun, lagi lagi ada hal yang patut disayangkan, aku tak sempat mengabadikan perjalanan ini... tapi tak mengapa, kenangan itu akan ku rekam dengan baik dalam ingatan, juga ku tulisan di blog ini, agar aku bisa terus mengenangnya selamnya....
Ini Ceritaku... Mana Ceritamu???
Kabar LDK
Artikel LDK
Catatan eLDeKa
Catatan Murobbi
galeri LDK
Tagged with: Catatan Murobbi
Unknown
We are.., This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments