Mahir Mendongeng? Harus!
Laporan Pandangan Mata Pelatihan
Mahir Mendongeng Bersama Kak Bimo
*Prito
Windiarto*
“Seorang
guru yang tidak bisa bercerita ibarat manusia tanpa kepala.”
Statmen
itu disampaikan oleh Asep Juju, Amd. Ak. dalam sambutannya selaku ketua panitia
pelatihan “Mahir Mendongen bersama Kak Bimo”di Auditorium Universitas Galuh
pada ahad (27/01). Lebih jauh Asep yang juga ketua Lembaga Tahsin & Tahfizh
Al Quran (LTTQ) Quba ini menjelaskan maksud statmenya itu adalah untuk menekankan
begitu pentingnya kemampuan bercerita bagi seorang guru. Menurutnya lewat
mendongeng (bercerita) seorang guru bisa menerapkan pendidikan karakter.
Pendidikan karakter penting demi kebangkitan bangsa.
“Pendidikan
karakter adalah elemen utama pembangun bangsa. Tanpa pendidikan karakter bangsa ini sulit bangkit.” Ungkapnya. Pada
kesempatan tersebut ia juga mengungkapkan terima kasih kepada segenap panitia
yang telah bekerja keras menyukseskan acara, tak lupa kepada DPM Unigal dan LDK
RM yang telah membantu.
Sementara
itu dalam sambutannya, wakil ketua DPRD Kabupaten Ciamis, Didi Sukardi, S.E.
menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya ini adalah bagian dari dukungan
masyarakat bagi terwujudnya visi-misi Ciamis Mantap. Ia kemudian membuka acara
itu secara resmi.
Acara
yang dimulai sekitar pukul 09.00 ini dihadiri sekitar 600 peserta dari berbagai
elemen. Ada guru TK, Raudlatul Atfal, mahasiswa, dll. Selepas pembukaan Kak
Bimo tampil di atas panggung. Menyapa peserta ramah. Pembawannya yang hangat,
atraktif dan komunikatif membuat peserta betah mengikuti pelatihan. Sesi
pertama diisi dengan materi tentang pentingnya cerita (dongeng) dan tips
bagaimana menjadi pendongeng yang baik. Kak Bimo menyitir pendapat seorang ahli
yang menyatakan “Jika ingin melihat bangsa ini 20 tahun ke depan, lihatlah
anak-anak, apa yang diceritakan kepada mereka.”
Bangsa
Jepang bisa cepat bangkit setelah perang dunia kedua, salah satu sebabnya
karena anak-anak mereka diceritakan kisah 10 Samurai yang heroik, mulai dati
taman kanak-kanak sampai perguruna tinggi. Lewat cerita itu mereka diajari
karakter disiplin, bekerja keras, pantang menyerah dll. Bangsa Inggris
(Britania Raya) begitu perkasa di lautan, salah satu sebabnya karena anak-anak
mereka sering diceritakan kisah para pelaut tangguh yang megarungi samudera
dengan gagah berani. Secara tidak langsung, lewat cerita watak anak dibentuk.
Permasalahannya,
kadang-kadang anak-anak merasa jenuh mendengarkan dongeng (cerita). Setelah
diteliti lebih jauh, ternyata anak-anak merasa jenuh bukan karena dongengnya
namun lebih karena pendongengnya (guru, orang tua, dll) mendongeng dengan
datar, tanpa ekspresi. Karenanya, pada
kesempatan itu Kak Bimo memberikan pelatihan bagaimana mendongeng yang baik.
Para peserta diminta berdiri berpasangan kemudian mendongeng secara bergantian
masing-masing selama satu menit. Kak Bimo memberikan tips-tips jitu mendongeng
yang mengasyikan.
Sesi
pertama selesai menjelang shalat zhuhur. Acara yang diselenggarakan oleh LTTQ
Quba dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Ciamis ini dilanjutkan sesi
kedua pukul 13.15. Kali ini Kak Bimo memberikan tips mengubah suara. Pendongeng
asal Yogyakarta ini menunjukkan kiat jitu melatih suara agar kuat, merdu dan
berwarna-warni. Diselingi candaan dan ekspresi wajah yang lucu, pendoneng peraih 2 rekor muri ini membuat
peserta betah mengikuti acara. Mereka tertawa, bertepuk tangan dan berpraktik
dengan riang. Satu jam berlalu cepat, kak Bimo mengakhiri pelatihan dengan
meninggalkan kesan mendalam bagi peserta.
Mendongeng
itu penting. Karenanya, mahir mendongeng? Harus!
****
#Prito
Windiarto, Peserta pelatihan, Humas LDK RM Unigal, Trainer Menulis di “Tiga
Matahari Writing Centre” www.tiga-matahari.blogspot.com
No comments