14 Februari:
Gerakan Hari
Tutup Aurat
Prito Windairto*
Tanggal 14 Februari selama
ini diidentikan dengan hari valentine. Hari yang juga disebut sebagai hari
kasih sayang itu ‘dirayakan’ oleh banyak orang di seluruh dunia, termasuk di
Indonesia. Padahal menurut ketua Umum MUI Kota Banjar, K.H. Munawir (dikutip
dari Kabar Priangan, 14/2) perayaan kasih sayang bukan tradisi warga Indonesia,
melainkan kebudayaan barat dan termasuk salah satu hari raya non-muslim. Beliau
meningatkan bahwa mengikuti perayaan hari valentine haram bagi umat islam.
Banyaknya remaja muslim
yang merayakan valentine membuat prihatin berbagai kalangan. Salah satu yang
terpanggil untuk menfilter remaja muslim dari budaya barat itu adalah Hijaber
Community Jaringan Kemuslimahan Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (Jarmus
FSLDK). Atas dasar keprihatinan itu Hijaber Community Jarmus FSLDK menggagas
sebuah gerakan yakni Hati Tutup Aurat (HTA) setiap tangal 14 Februari.
Gerakan HTA tahun 2013
ini memasuki tahun kedua. Ketua Jarmus
FSLDK-D Priangan Timur, Nisa
Nurrahmawati mengungkapkan gerakan HTA yang mengambil tema “We Care, We Share, Let's Cover the
Aurat” bertujuan menyadarkan muslim dan muslimah akan kewajiban menutup aurat.
Lebih lanjut ia memaparkan bentuk kegiatan gerakan HTA meliputi : Up date
status di jejaring sosial perihal pentingnya menutup aurat, sms masal, tutorial
berjilbab syar’i dan pembagian seleberan gerakan HTA.
Nisa mengharapkan gerakan HTA ini bukan sekedar insidental,
namun berkesinambungan.
“Menutup aurat bagi muslim dan muslimah itu wajib, bukan
hanya dilakukan ketika Hari Tutup Aurat.” Tegasnya. Hal senada diungkapkan Yani
Anggraeni, anggota FSLDK-D Priangan Timur. Ia mengharapkan gerakan ini sebagai
titik awal bagi yang belum menutup aurat dalam keseharian untuk menutup aurat,
baik laki-laki maupun perempuan.
Gerakan ini disambut antusias berbagai kalangan. Status facebook tentang pentingnya menutup
aurat (hijab) bertebaran. Berikut diantaranya.
Rini Khoirony : “Wanita yang cerdas itu bukanlah wanita yang berpangkat tinggi ataupun bergelar panjang seperti kereta api. Tapi wanita yang cerdas itu adalah wanita yg mengerti batasan-batasan auratnya dan mengerti mana saja yang harus ditutupi dan disembunyikan dari seseorang yang bukan mahramnya.
Ayha Cemuddt Muddt: Dengan Hijab mari jaga hati dan perilaku. Sungguh, perintah Allah itu sederhana namun memiliki sejuta makna.
Dede Siti Adawiyah: Semoga hijab kita dapat menjaga diri dari berbuat dosa. Dan menjadi motivasi untuk terus memperbaiki diri.
Della Phutri Hidayat: Taukah sobat, wanita shalelah itu ibarat perhiasan dunia. Perhiasan yang bersematkan intan berlian, tertutup rapi dengan kaca yang indah. Coba renungkan, wanita yang berhijab itu ibarat perhiasan yang mahal yang dijaga, dilindungi dengan sebaik-baiknya oleh pemiliknya.
Emmie Apriani: Hijab bukan pernyataan "seorang wanita sudah baik" atau "Seorang wanita tanpa dosa". Tapi hijab merupakan pernyataan "seorang wanita ingin taat".
So, dari pada beli coklat di tanggal 14 Februari ini yang ga akan meningkatkan apa-apa mending kita beli jilbab sebagai tanda meningkatkan ketaatan kita.
Rini Khoirony : “Wanita yang cerdas itu bukanlah wanita yang berpangkat tinggi ataupun bergelar panjang seperti kereta api. Tapi wanita yang cerdas itu adalah wanita yg mengerti batasan-batasan auratnya dan mengerti mana saja yang harus ditutupi dan disembunyikan dari seseorang yang bukan mahramnya.
Ayha Cemuddt Muddt: Dengan Hijab mari jaga hati dan perilaku. Sungguh, perintah Allah itu sederhana namun memiliki sejuta makna.
Dede Siti Adawiyah: Semoga hijab kita dapat menjaga diri dari berbuat dosa. Dan menjadi motivasi untuk terus memperbaiki diri.
Della Phutri Hidayat: Taukah sobat, wanita shalelah itu ibarat perhiasan dunia. Perhiasan yang bersematkan intan berlian, tertutup rapi dengan kaca yang indah. Coba renungkan, wanita yang berhijab itu ibarat perhiasan yang mahal yang dijaga, dilindungi dengan sebaik-baiknya oleh pemiliknya.
Emmie Apriani: Hijab bukan pernyataan "seorang wanita sudah baik" atau "Seorang wanita tanpa dosa". Tapi hijab merupakan pernyataan "seorang wanita ingin taat".
So, dari pada beli coklat di tanggal 14 Februari ini yang ga akan meningkatkan apa-apa mending kita beli jilbab sebagai tanda meningkatkan ketaatan kita.
Demikianlah
betapa pentingnya menjaga aurat. Semoga kita bisa menutup aurat sebaik-baiknya,
sesuai tuntunanNya. Karena itu, setiap
tanggal 14 Febrauari daripada merayakan sesuatu yang diharamkan, lebih baik mari
saling menasihati pentingnya menutup aurat lewat Gerakan Hari Tutup Aurat.
*Divisi Humas & FSLDK Lembaga Dakwah
Kampus Raudlatul Muttaqin, Universitas Galuh, Ciamis
No comments