Meriahnya Bedah Buku Jalan Cinta Para Pejuang
Prito Windiarto*
“Usia
muda menggelora, gelora cinta pemantik perjuangan. Inilah jalan cinta para
pejuang.”
Demikianlah
petikan sambutan ketua Iqra’ Club Kabupaten Ciamis Eli Romli, S.Hi. S.Pd. dalam
acara Bedah Buku “Jalan Cinta Para Pejuang”, Jumat (7/9) di Auditorium
Universitas Galuh. Sementara itu Pembantu Rektor Universitas Galuh, Dedi
Herdianyah, Ir. M.P. menyambut positif acara yang merupakan kerjasama Iqra’
Club Kabupaten Ciamis dan Lembaga Dakwah Kampus Raudlatul Muttaqin Unigal ini. Pada
kesempatan itu, dalam sambutan tertulis, Bupati Ciamis yang diwakili Bidang PO
Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Bapak Adang Sudrajat memberikan apresiasi tinggi
pada bedah buku yang dihadiri lebih dari 600 peserta itu.
Jalannya Bedah Buku
Tepuk
tangan membahana seantoro ruangan ketika moderator acara mempersilahkan
pemateri naik ke podium. Kedua pemateri tersebut adalah Ustad Salim A. Fillah
(penulis buku) dan Ummi Neni (Istri Pengasuh Ponpes Nurul Amal). Dalam pemaparannya Ustad Salim menyampaikan
begitu luasnya makna cinta yang tak hanya berarti pertautan lawan jenis. Cinta
universal. Siapa yang bisa memenej cintanya dengan baik maka ia masuk golongan Rabbani.
Lebih
lanjut, penulis asal Yogyakarta itu mengurai nasihat Imam Syafii tentang
bagaimana menuntut ilmu. Enam aspek yang perlu diperhatikan seorang pecari
ilmu, pertama kecerdasan (dzakaun), kedua, ambisi (khirsun), ketiga kesungguhan
(ijtihad), keempat, dana (dirhamun), kelima membersamai guru (suhbatul ustadzi),
dan terakhir waktu yang panjang (thulu zaman).
Sementara
itu Ummi Neni memaparkan potret keluarga berpondasi qurani dan dibangun atas
pengharapan cinta ilahi. Beliau mengurai pentingnya pendidikan akhlak (moral)
bagi anak. Dengan pemahaman hidup yang baik anak akan tumbuh mejadi manusia
yang berkarakter. Beliau mengisahkan bagaimana keluarga yang dibagun atas
pondasi qurani bisa meraih banyak hal positif. Salah satunya menjadi penghafal
alquran. Bukti nyata, putera-puteri beliau mampu menghapal belasan juz alqur’an
bahkan lebih.
Sesi
tanya jawab berlangsung hangat. Mengingat keterbatasan waktu, hanya dua penanya
yang dipersilakan mengajukan pertanyaan. Ustad Salim yang telah menulis banyak
buku best seller ini menjawab
pertanyaan dengan lugas. Penampilannya yang berwibawa dan tata kalimat yang
tersusun rapi seakan menyihir para peserta untuk takzim mendengar pemaparan
beliau. Acara ditutup dengan pembagian
doorprize bagi peserta yang beruntung.
Selepas
acara Ustad Salim menyempatkan diri berfoto bersama dengan peserta dan panitia.
Bahkan beberapa meminta beliau untuk menandatangani bukunya. Beliau melayani
permintaan itu dengan ramah. Bedah buku yang berlangsung meriah itu
memberikan kesan mendalam bagi peserta.
“Di
jalan cinta para pejuang, bukan kita yang dikendalikan cinta, tapi kitalah yang menaklukannya.”
(petikan buku dengan sedikit penyesuaian)
*Humas
Lembaga Dakwah Kampus Raudlatul Muttaqin
No comments